Kiprah Toyota Kijang Selama 45 Tahun, Sempat Jadi Kendaraan Niaga

Kiprah Toyota Kijang Selama 45 Tahun, Sempat Jadi Kendaraan Niaga

Setelah melalui serangkaian proses, lahirlah Toyota Kijang pada 9 Juni 1977, di mana nama Kijang dipilih karena dianggap sesuai dengan konsep KBNS dan BUV, yaitu kendaraan yang ‘lincah dan gesit’.

BACA JUGA: Menuju Netralitas Karbon, Toyota Indonesia Gelar TEY ke-12


Kijang gen 1.|Foto: dok. Toyota|Saat pertama kali diperkenalkan, sebagai sebuah BUV Kijang memiliki ciri-khas tersendiri yaitu posisi mesin yang berada di depan.

Sehingga Kijang memiliki ‘hidung’ alias bonnet yang lebih aman ketimbang model pick-up dengan mesin di bawah tempat duduk depan, serta lebih nyaman karena tidak ada gangguan panas dan suara mesin.

+++++


Kijang generasi keempat yang dikenal dengan nama Kijang Kapsul sempat jadi primadona di masanya.|Foto: dok. TAM|

Keunggulan tersebut mendorong Toyota untuk memproduksi Kijang tipe cab berlantai sebagai platform karoseri yang menjadi basis minibus.

Kehadirannya menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan minibus dengan harga terjangkau, praktis, perawatannya mudah, daya angkut besar, dan aman.

Selanjutnya, lahir lah generasi kedua Kijang pada 1981 dan menjadi tonggak bersejarah dimulainya era Kijang sebagai mobil penumpang.


Kijang gen 2.|Foto: dok. Toyota|

Semakin mengutamakan kenyamanan berkendara, Toyota terus berinovasi yang berujung dengan menghadirkan Kijang generasi ketiga atau ‘Kijang Super’ mulai 1986.

BACA JUGA: C-HR Hybrid Kini Punya Teknologi Toyota Safety Sense, Simak Keunggulannya

Kijang Super tampil lebih modern, dengan proses manufaktur lebih canggih yang diberi nama Full Pressed Body (FPB) sehingga memiliki kualitas lebih baik.

Kijang generasi ini kembali mendapatkan improvement terkait proses perakitan bebas dempul dengan nama Toyota Original Body (TOB) pada 1992.

+++++

Temukan konten otomotifxtra.com menarik lainnya di Google News

Sumber: