Ada-Ada Aja! Lamborghini Boleh Pakai Bensin Pertalite? Cek Faktanya di Sini, Efek yang Ditimbulkan di Antaranya...

Ada-Ada Aja! Lamborghini Boleh Pakai Bensin Pertalite? Cek Faktanya di Sini, Efek yang Ditimbulkan di Antaranya...

JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM - Sobat, belakangan di jagad maya lagi ramai membahas soal mobil sport Lamborghini nih. 

Bukan soal produk atau varian terbarunya, tapi soal polemik apakah mobil Lamborghini boleh menggunakan bahan bakar Pertalite?

Walau pertanyaannya sepele, tapi ini cukup menarik, lantaran Lamborghini selain termasuk mobil sport, apakah cocok kalau pakai bensin itu ya?

Apalagi mobil-mobil Lamborgini dikenal dengan performanya yang tinggi dan desainnya yang eksotis. So, apakah Lamborghini boleh menggunakan bensin Pertalite?

BACA JUGA:Jadi Tempat Penyelenggaraan GIAC ke-17, GIIAS 2023 Terbukti Sebagai Event Beskala Internasional?

BACA JUGA:Pole Position di Sesi Kualifikasi MotoGP Inggris 2023, Marco Bezzecchi Tunjukkan Skill di Sirkuit Silverstone, Berikut Hasil Lengkapnya!

Jawabannya adalah tidak. Lamborghini direkomendasikan untuk menggunakan bensin dengan oktan tinggi, seperti Pertamax Turbo atau RON 98.

Alasannya, tentu saja karena mesin Lamborghini dirancang untuk membakar bensin dengan oktan tinggi.

Jika menggunakan bensin dengan oktan rendah, seperti Pertalite, maka mesin Lamborghini dapat mengalami knocking atau ledakan di dalam silinder.

Knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin dan mengurangi performa mobil. Repot kan, kalau mobil 'mihil' seperti ini sudah rusak?

BACA JUGA:Toyota Land Cruiser 2023: Harga dan Spesifikasi Terbaru Tahun 2023

BACA JUGA:Yuk Datang ke GIIAS 2023 Lebih Awal, Dapatkan Beragam 'Keuntungan', Salah Satunya Harga Spesial Tiket?

Lamborghini menggunakan bensin dengan oktan tinggi karena mesinnya memiliki kompresi yang tinggi. Kompresi adalah perbandingan volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan volume silinder ketika piston berada di titik tertinggi.

Semakin tinggi kompresi, maka semakin besar tekanan yang terjadi pada saat pembakaran. Tekanan yang tinggi ini dapat menyebabkan knocking jika bensin yang digunakan tidak memiliki oktan yang tinggi.

Temukan konten otomotifxtra.com menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber