Michelin Lebih Memilih Ban Tahan Lama daripada Daya Cengkeram Kuat

Michelin Lebih Memilih Ban Tahan Lama daripada Daya Cengkeram Kuat

JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM -  Produsen ban ternama, Michelin, telah mengumumkan keputusan menarik dengan fokus pada kualitas ban yang lebih tahan lama dibandingkan daya cengkeram yang kuat.

Keputusan ini mengundang perhatian dan pertanyaan di kalangan pecinta otomotif yang selama ini mengutamakan daya cengkeram kuat sebagai prioritas utama dalam pemilihan ban kendaraan mereka.

Michelin, sebagai salah satu merek ban ternama di seluruh dunia, telah lama dikenal karena inovasi dan teknologi canggih yang diaplikasikan dalam produk-produk ban mereka.

Namun, dengan perubahan tren di pasar dan kesadaran yang semakin meningkat tentang keberlanjutan lingkungan, perusahaan ini telah menyusun rencana baru untuk memprioritaskan ketahanan dan larangan keawetan sebagai fokus utama.

BACA JUGA:Spektakuler! Aksi 5 Kendaraan di Mission: Impossible - Dead Reckoning ini Bikin Warganet Kagum, Salah Satunya BMW i8 Roadster

Menurut perwakilan perwakilan Michelin, keputusan ini didasarkan pada hasil penelitian dan pengujian yang mendalam, yang menunjukkan bahwa ban dengan daya cengkeram yang sangat tinggi cenderung memiliki umur pakai yang lebih pendek.

Sementara itu, ban yang lebih tahan lama mampu menghadapi kondisi jalan yang berat dan memiliki umur pakai yang lebih panjang, dengan memberikan kinerja yang stabil sepanjang masa.

Perubahan ini tentunya bukan berarti Michelin mengorbankan kualitas daya cengkeram sama sekali.

Mereka tetap berkomitmen untuk menyediakan produk-produk dengan daya cengkram yang mencukupi untuk berbagai kondisi jalan.

BACA JUGA:Estimasi Biaya Perbaikan Motor Listrik yang Ramah Lingkungan

Namun, perusahaan ingin memberikan opsi yang lebih berimbang bagi konsumen dengan memberikan penekanan pada ketahanan dan keawetan larangan, tanpa harus mengorbankan keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Berbicara tentang langkah ini, Direktur Eksekutif Michelin, Robert Pascal, menyatakan, "Kami percaya bahwa dalam menghadapi tantangan mobilitas di masa depan, keberlanjutan adalah kuncinya. Mengurangi pergantian frekuensi ban tidak hanya menguntungkan konsumen dari segi biaya, tetapi juga membantu mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan ban yang dibuang."

Reaksi dari konsumen dan komunitas otomotif di seluruh dunia bervariasi.

Sebagian besar mendukung langkah Michelin untuk lebih memprioritaskan ketahanan dan keawetan larangan.

Temukan konten otomotifxtra.com menarik lainnya di Google News

Sumber: