Ini Fungsi Asli Engine Coolant Temperature Sensor

Ini Fungsi Asli Engine Coolant Temperature Sensor

Ini Fungsi Sesungguhnya Engine Coolant Temperature Sensor-ASphotofamily -freepik

Begitu pula ketika suhu air pendingin menurun, maka resistor pada sensor akan meningkat. 

Perubahan suhu beserta perubahan resistensi pada bagian thermistor membuat potensial data ECT ke ECU juga mengalami perubahan.

BACA JUGA:Heboh! Kasus Xpander vs Porsche, Cek Fakta Menarik dan Dugaan Kesengajaan!

Ketika kalian menyalakan mobil, maka akan terjadi peningkatan suhu pada air pendingin.

Di saat inilah sensor ECT mulai bekerja.

Nantinya, sensor ECT akan mengirimkan sinyal ke bagian ECU, agar ECU memberikan perintah untuk menyalakan dan memutar kipas.

Apabila kipas pendingin tersebut tidak dapat menyala atau berputar maka peningkatan suhu air pendingin akan terus meningkat.

Hal ini dapat menyebabkan mobil mengalami overheat.

BACA JUGA:Budget Friendly! City Car Bekas Harga di Bawah Rp70 Juta, Cocok Jadi Mobil Pertama Kamu

Selain overheat, masalah lain juga akan timbul.

Mulai dari lampu check engine terus menyala, konsumsi bahan bakar menjadi boros, mesin bergetar, perubahan jarak tempuh, knalpot mengeluarkan asap hitam, hingga idle mesin semakin memburuk. 

Demikian pengertian dari sensor ECT, fungsi dan cara kerjanya.

Agar sensor ECT mobil kalian tidak bermasalah, kalian perlu melakukan perawatan secara rutin.

Kalian bisa membersihkan radiator secara rutin, membersihkan kotoran dan debu yang menumpuk pada kipas radiator atau mengisi air radiator apabila air radiator sudah mulai habis. 

Jika perawatan yang kalian lakukan tidak membuahkan hasil, kalian bisa mengunjungi bengkel resmi Daihatsu untuk melakukan servis.

Temukan konten otomotifxtra.com menarik lainnya di Google News

Sumber: