Pahami Tentang Relay, Biar Kelistrikan Makin Aman

Kamis 03-06-2021,18:45 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana


Relay berfungsi untuk meminimalis beban arus listrik pada switch kendaraan 

OTOMOTIFXTRA. Relay merupakan sebuah komponen kelistrikan yang sangat fital di kendaraan anda, baik mobil maupun motor.

Fungsi dari relay untuk megalirkan arus listrik yang besar dengan pengendalian menggunakan arus yang lebih kecil.

Seperti contohnya pada lampu mobil menggunakan arus yang besar, jika dikendalikan dengan sebuah switch maka switch tersebut tidak akan sanggup untuk menerima arus besar, nah tugas sang relay untuk menerima perintah mengalirkan arus yang besar pada lampu tersebut dari switch.

Pada lampu mobil relay mempunyai beberapa fungsi antara lain mempersingkat arus yang di alirkan ke lampu, sehingga lampu akan lebih terang karena tidak melewati jalur yang panjang serta melindungi saklar agar tidak meleleh akibat kepanasan saat di aliri oleh arus listrik yang besar.

Cara kerjanya relay terbilang cukup sederhana dimana sebuah sebuah medan magnet yang di hasilkan oleh kumparan berupa gulungan kawat di sebuah besi, saat dialiri arus listrik, medan magnet tersebut akan menarik tuas yang berfungsi sebagi saklar atau kontak penghubung arus listrik.

Ada beberapa jenis relay sesuai dengan fungsinya antara lain pertama SPST ( Single Pole Single Throw), memiliki dua terminal yang saling berhubungan atau saling terpisah pada keadaan normal (tidak ditekan).

Kedua SPDT ( Single Pole Double Throw), terdiri dari lima buah pin, yaitu 2 koil, 1 common, 1 NC, dan 1 NO.

Ketiga DPST (Double Pole Single Throw), setara dengan 1 buah sakelar atau relay SPST, dan yang terakhir DPDT ( double Pole Double Throw), Setara dengan 2 buah sakelar atau relay SPDT.

Sedangkan berdasarkan cara kerjanya  relay terbagi dua jenis, yang pertama timing relay adalah jenis relay yang khusus, dimana cara kerjanya saat coil dari timing relay mendapat perintah dari saklar, maka beberapa detik kemudian, baru kontak pada relay akan bekerja sesui perintah dari saklar.

Jenis yang kedua adalah latching relay dimana jenis relay digunakan untuk latching atau mempertahankan kondisi aktif input,  sekalipun input dari saklar sudah mati.

Cara kerjanya, saat latch coil mendapatkan perintah dari saklar, ia tidak akan bisa dimatikan kecuali unlatch coil yang berada pada relay diaktifkan.

Pada umumnya relay yang sering di gunakan adalah relay berkaki 4 dan 5, dimana fungsi dari kedua relay ini sama saja. 

Pada ke empat kaki tersebut mempunyai angka 30, 85, 86, dan 87 yang mempunyai fungsi kaki dengan angka 85 dan 86 berfungsi  sebagai trigger yang terhubung ke saklar sedangkan 30 dan 87 sebagai jalur yang mempunyai beban besar ke lampu kendaraaan.

 

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler